Kamis, 29 Januari 2009

Simpang Trans “Gerbang Harapan”

Gerbang menuju Batumarta memang tidak hanya melalui simpang trans. Sebenarnya banyak jalan menuju roma. Seperti pepatah aja.

sekilas gambaran tentang gerbang Batumarta yang dianggap sebagai ”Gerbang Miniatur kehidupan” dari berbagai cultur yang akhinya beranak-pinak di disini.tapi lebih tepat mungkin terminal mini yang gak legal tapi dibutuhkan oleh masyarakat Batumarta

Bp. Tonggo adalah sosok perawakan tinggi keturunan batak mengalir sehingga kehidupan siang malam pak tonggo lalui di simpang trans membantu orang yang ingin pulang ke tanah jawa atao tujuan manapun. Pak Tonggo pasti akan mencarikan bus yang benar-benar ada kursinya.

Tanggung jawab beliau cukup di kenal oleh para transmigran/pemudik ketika membutuhkan jasa pencegatan bus AKDP. Belum lagi di tempat loket beliau juga di sediakan balai-balai untuk istirahat bila sampai waktunya kami tidak mendapi bus yang mau membawa ke tujuan kami.

Pernah saat itu kepulanganku dari kota solo tepat pk.22.30 dan tidak ada sanak keluarga yang menjemputku. Boro-boro mau kasih kabar lewat telp, listrik aja saat itu belum masuk di desa kami. Lampu minyak adalah penerang dikala sang malam memeluk Batumarta dengan segala rengkuhan hati.

Otomatis aku nginap disana sambil menunggu pagi untuk mencari ankudes menuju unit 6. Simpang trans lebih tepat secara letak antara Martapura dan Baturaja sekitar 15 KM.

Batumarta sebenarnya nama desa yang terbagi menjadi 16 unit. Dan 1 unit terdiri dari blok (pake adjab blok A,B,C....etc). karena pemekaran kabupaten OKU pecah menjadi 3 Kabupaten Otomatis Batumarta juga terkondisikan secara geografis ikutan di pisah lagi.

Batumarta I-IV masuk kabupaten Oku Induk, Batumarta V-X masuk Oku timur, Batumarta XI- XIV ada masuk Oku Induk dan peninjauan. Maklum aku juga ga hapal

Tapi hapal banget Batumarta VI kampung gue...ini ada 13 Dusun dengan 11 blok, dan bisa bilang desa paling sedikit blok ato wilayahnya.

Janda Cerai Vs Janda Mati

kisah

Tulisan ini mungkin sekilas mengesankan rasa ketidakwajaran dari sebuah fenomena hidup seorang anak manusia. Tidak ada seorang anak manusia dilahirkan ke muka bumi tau akan jalan takdir dan suratan hidup yang akan membawanya.

Kisah ini berawal dari sorang wanita yang tinggal disebuah kota kecil namun cukup moderen dalam segi perkembangan wilayah dan tata kota. “Rara bintang” ya nama yang unik dan cantik bukan? Secantik dan seanggun wajah pribumi yang masih terlihat garis keturunan hokkian tapi sudah beberapa generasi. Dan setinggi bintang impian dan harapan orang tua mendidik Rara. Kulit putih, tinggi semampai, dan kecerdasan otaknya dalam sosial agent adalah sosok wanita masa kini. Rara tidak pernah memusingkan status kebangswanan dan derajat keluarga “ Nyimas” yang membuat masyarakat tertunduk bila ayah Rara seorang “Pesirah” memberikan kuasanya.

“Panas sekali” Rara mengusap keningnya dengan sapu tangan hijau pastel, mungkin itu warna favorit Rara.

“ kita mampir di kafe “SS’ aja yach” ajakku sambil memutar skuterku yang lumayan masih kuat untuk boncengan sekelas badanku yang subur.. “heheheh’ jelek2 gini hasil keringat ku lo…

“memang ayuk ( panggilan kakak perempuan ogan Komering” lah biaso makan di sano?”tanya Rara dengan sedikit nada selidik.

“ya iyalah…. Masa gue ga tau tempat nongkrong yang okkss banget untuk kita yang masih “jojoba ( jomblo-jomblo bahagia) istilah u memerdekaan bagi para lajang yang belom nikah….

Sambil terus memutar gas tangan skuterku, kutelusuri kota ini sambil terus bercanda dengan rara tentang pekerjaan kantor.

Rara adalah staff Penelitian kantor kami yang handal dalam sains khususnya ilmu komputer dengan promgramernya Rara adalah jago kami yang selalu kami andalkan ketika ada hal laporan dan Ujian Mahsiswa pada Tugas akhir. Klo gue mana paham bbegituan. IT pahamnya Cuma ngetik, print keren dikit bisa chetting dan browsing.

Tapi sosok rara di mata kami adalah wanita yang mendekati sempurna. Kenapa? Pendidikan Magister dari Victoria University, Ortu Tajir dan terpandang + terhormat, penampilan menarik (klo seperti iklan lowongan kerja) Rara pasti lolos, dan sikapnya yang supel, ramah, dan pandai membawa keadaan. Membawa sosok Rara yang cantik, pandai selalu menjadi pusat perhatian ketika mengajar mata kuliahnya.

Hal ini terbukti Rara tidak mengajar karena urusan pribadi sehingga tiba-tiba ijin. Hape rara tidak pernah henti dari dering. Mahasiswa menanyakan” ibu kita kuliah khan” ada lagi” Ibu kemana kok tidak masuk” ada juga” bu, kami sudah tunggu ibu, tanpa terkecuali” dasar mahasiswa dikasih jatah libur malah bingung...

”Pritttt...!!!!!!!!! kiri yuk” wah jan tukang parkir semangat 45 seperti jaman belanda ngusir penjajah, sampai pekak telingaku, maklum hari itu aku Cuma pake helm ”bathok” so telinga pasti jelas.

Kami langsung menuju meja no 7, tempat favorit ku klo aku janjian ama client. Pojok, lebar dan privasi agak lumayan. Sebenernya lebih cocok klo buat yang punya pasangan..” nyaman tau” tapi berhubung jomblo.. yang Cuma bisa bayangin aja dech.

Rara bercerita” Aku pusing gimana sih cowok yg bisa terima kita apa adanya”

“Maksudnya”? tanyaku” iya yuk. 1 tahun ini aku baru pisah (cerai). Setiap aku mencoba deket ama cowok. Udah 2X putus ga jelas alasannya.

“Aneh khan…………? Mata Rara tanya sambil nada minta di bela (giman coba/)

”Yup”

”Kenapa Ra”

Namanya Reno, ni cowok pendidikan luar negeri aku ga jelas apa nama kampusnya.yang aku tau dia tinggal di Belanda. Itu lho negara yang ”halalkan” nikah sesama jenis” dia juga cukup lama tinggal disana”

“tapi setelah kita jalan bareng, ketika aku sampaikan ”statusku” masa 3 minggu setelah itu Cuma bilang ” Rara, maaf aku ga bisa teruskan hubungan ini” aku masih dalam keraguan, dan logikaku sesuatu yang meragukan itu sebaiknya di tinggalkan” alasan yang gak jelas tapi nyakitin hati.... dan aku sampai libung di buatnya.

Tapi mau apa itu keputusaan masa aku brondong dengan “ maksudnya”

”Dalam otakku, Kamu cowok pendidikan luar negeri, pengetahuan luas, agama juga lumayan paham di banding Rara yang Cuma ngaji di TPA dan kuliah ikut Rohis kampus . kok alasan gak logis dan terkesan menghindar setiap ditanya”.

Emang dasar banci kaleng ( gerutuku) mencoba bantuin Rara.

’yang kedua sama pendidkan Magister juga tapi Indonesia punya. Pas jalan alias jadian kayaknya mau jadikan aku seketika ”ratu” dalam hidupnya, tapi pas sampaikan ama kelurganya ”statusku” apa reaksinya..........?

”Rara sayang, bukan abang ga sayang ama Rara, abang ga bisa hidup tanpa kamu” busssyet, rayuan jaman kolonial masih di pake” Tapi... ( ni pasti bikin Sakit) abang dah mencoba sampaikan siapa Rara, bagaimana Rara, pokoknya apapun tantang rara abang udah sampaikan” tapi....maaf ya Ra, dalam Suku kami, Wanita yang bercerai” itu di identikan ” Seburuk-buruknya martabat Manusia di tanah kami” lebih terhormat janda yang dikarenakan suaminya meninggal.

Gubraxxxxxx.”Kejaaam” untuk alsan ini Rara dibuat benar2 ga berkutik.

Gimana tidak, apa mesti” aku beli racun tikus ato Potas ” trus aku cari mantan suamiku, aku kasih dalam minuman kesukaanya. Khan jadi mati (meninggal)” jadilah ”Rara janda mati”

”Astagfirllah, Istigraf Ra.. hidup ini memang terkadang tidak adil. Siapa yang ingin lahir dengan garis hidup bila harus berbeda dengan yang lain.

Ga terasa udang tepung goreng kesukaanku udah bersih dari piring,

”doyan apa laper” tanya rara sambil nada bercanda (mkn nyindir)

”aku tertegun aja denger ceritamu”ngeless.

”tapi itulah mahluk laki-laki, terkadang agama mampu ia melaksanakan wajid mungkin sampai sunnah model apapun di laksanakan, tapi giliran habluminnas kok pilih-pilih. Apa benar gara-gara jumlah wanita lebih banyak kadang kami hanya dijadikan pilihan-pilihan yang menurut mereka mau. ”memang apa siech syarat laki-lakimu” tanyaku kepadanya. ” ga tinggi-tingi yuk, seiman itu wajib, sunnahnya bisa dukung saya terus dalam dunia pendidikan”. Jawab Rara dengan harapan di mata beningnya.

itulah ”Rara Bintang” setinggi bintang impiannya sebagai potret kartini yang tidak ingin besar atas nama besar orang tuanya.

Jumat, 23 Januari 2009

hutan caleg

kenapa aku menulis judul begitu, aneh gak?
Tapi ini memang lagi dimana-mana ada poter/pamlet/bahkan baleho "CALEG" pemilu untuk legislatif.
bayangkan pembaca ada 44 partai apabila disetiap Dapil yang mewakili DPR pusat, DPRD tk 1&II, bayangkan min 3 aja kursi yang di perebutkan dan setiap partai kirim 3 orang X 44 Partai = (bayangkan gambar) yang harus "Diconteng" oleh rakyat indonesia.
aku yang berpendidikan dan pengalaman aja "pusing" bayangkan. Bagaimana ama emak-emak, mbah-mbah,atau para manula yang msih punya hak mata pilih yang notabene mereka tergolong buta huruf.
Tapi," itulah Indonesia"
setiap waktu "selalu ada yang berubah"
bahasa trend" efek reformasi"

Mungkin ini adalah perjalanan panjang kedewasaan demokrasi di negeri. so, kita sebagai warga negara yang baik, sebaiknya benaer-bener menggunkan hak pilih kita....tapi jangan lupa "baca" nama "caleg"....

masih adakah "kemurnian" itu

pagi ini hari kamis, tepat ku karena kampung jadi pasaran cuma 2 hari...kamis ama minggu,. jadi klo nyari sayur yg fress ya hari itu tok. maklum sodara kampungku masih pedalaman
sekilas aja kita dari jalan raya "lintas Sumatra" aja ada 30 KM. dari pusat kota Baturaja"40 Km". bayangin aja gempor tu kaki klo jalan...
"kiri"pak amir tukang parkir nyemprit aku"gila sampei telingan berdengaing" semangat banget niup itu sempritan. mungkin td sarapan pake nasi uduk.
"Mak,aku piye" tanya ku ke mamak. mamak jawab" kamu belanja ikutin mamak aja" glekkks, segede gini masa harus ngintil di blakang sodara" pembaca budiman, bayangkan di pasar yang dekat ama rumah trus ga mungking orang pasti paham tentang aku"masih ngintil"tapi, gak apalah dari pada aku pusing nawar, namanya juga pasar tradisional.
setelah hampir 1 jam "ngintil" duh betisku mulai teriak-teriak"dasar kaki manja"jalan gitu aja ngedumel....gimana tidak, selain betis udah pegel, blanjaan udah penuh, tapi mamak masih tawar ini-tawar itu...
emang gitu ya pembaca ibu rumah tangga, selisih 2 ribu aja ganti tempat.tapi, karena aku "anak Sholihah" manut aja.
ternyata kaki ku wes ga kuat, ada ide nich"Mak,masih lama" aku tanya mamak" masih lah" aku tunggu di motor aja ya"
jawab mamak" yo wes,.....aku masih milih ayam, ga da yg gemuk"
batinku" yang gemuk yg jualan mak" dasar anak durhaka.
dengan semangat 45 kuayunkan kaki menuju tempat parkir motor

setelah sekian waktu aku tunggu mamak diatas motor, kok ga muncul-muncul" beli ayam gimana" mulai ngrutuk" bete nunggu'
ah dari pada bete manyun nunggu aku hampiri pak asep"papa iwan" teman sekampung yang kuliah di Bandung
"gimana kabar iwan pak" tanyaku
"Iwan ga pulang" jawab pak asep
"Yudi, Gita, dan yanti ketrima ga CPNS OKU kemarin"
"Belum pak, udah pada balik bandung dan jogaja"
"Ya gimana, sekarang klo gak punya paman BUpati ato Duit "Sekarung" mana bisa tembus PNS"
"Alhmd kemarin aku galo pak, ya cuma butuh dana u wira-wiri aja" tangkas ku
dlam pikiran ku, apa karena babe gue cicit tuan takur ya...so Image "duit sekarung" ga maslah
jujur aja. emang aku alhamdulilah lalui semua dengan kemampuan otak. ijazas. dah g ada 100% unsur ketebece apalagi "duit sekarung"
tapi apa mau di bilang"image orang" mau di apa

dalam pikirku" jujur salah"
apa memang di Negeri ini" Kemurnian" mulai langka ya

akhirnya mamak muncul juga, setelah agak bersitegang ama papah iwan.... "pak saya duluan" potong pembicaraa" oya, silahkan" ati-ati, jangan lupa syukuran" ngels ni..." Insya Allah"

Selasa, 06 Januari 2009

Happy Weadding to My Sister


adek met menempuh hiduh baru ya............

smg keluarga kalian langeng...